Minggu, 17 November 2013

JAGALAH KELUARGA KITA






Allah berfirman dalam surah at-Tahrim ayat 6:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At Tahrim 66:6)

Allah telah memperingatkan sekaligus memerintahkan kepada orang yang beriman untuk :
1. Menjaga/memelihara dirimu dari api neraka,
2. Menjaga/memelihara keluargamu juga dari api neraka.

Diawali dengan memelihara keimanan diri sendiri, Allah menyuruh kita agar selalu terjaga dan memelihara diri dari segala godaan syetan yang terkutuk. Maksud dari memelihara adalah agar senantiasa aktif dalam hati, fikiran dan amal perbuatan kita agar jangan sampai tergelincir atau mungkin malah terseret hawa nafsu bisikan setan dalam segala hal. Iman sebagai pondasi paling dasar harus tetap terjaga dan terhunjam dengan kuat agar selalu kokoh dan tidak goyah. Sebab iman akan membawa kita kepada perkataan dan perbuatan yang benar dan lurus.
Sebelum kita menjaga keluarga kita, langkah awalnya adalah menjaga diri, kemudian baru menjaga dan memelihara keluarga kita. Jika setiap insan mampu menjaga diri tentunya kita akan mampu menjaga keluarganya, namun sebaliknya jiki kita lemah dan rapuh bagaimana kita bisa mampu menuntun, mengingatkan, membimbing dan memlihara keluarga kita?
Dan sekiranya, setiap keluarga sadar untuk selalu berusaha dengan istiqomah dan terus menerus membina keluarganya untuk selalu mentaati perintah-perintah dan larangan-larangan Allah SWT serta Rasulnya, insya Allah dan pasti Allah menjamin terwujudnya keluarga yang sakinah mawadah wa rahmah, selamat di dunia dan akherat...Amin.

Hikmat mengikuti khutbah 'Idul Adha 1434 H
Demikianlah, secara singkat kita sampaikan di blog ini semoga bermanfaat..

Sabtu, 16 November 2013

DALIL LARANGAN MENDEKATI ZINAH








Surah Al Israa/17 ayat' 32

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا 
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk"

     Kemudian Allah SWT melarang para hamba Nya mendekati perbuatan zina. Yang dimaksud mendekati perbuatan zina ialah melakukan zina itu. Larangan melakukan zina diungkapkan dengan mendekati zina, tetapi termasuk pula semua tindakan yang merangsang seseorang melakukan zina itu. Ungkapan semacam ini untuk memberikan kesan yang tandas bagi seseorang, bahwa jika mendekati perbuatan zina itu saja sudah terlarang, apa lagi melakukannya. Dengan pengungkapan seperti ini, seseorang akan dapat memahami bahwa larangan melakukan zina adalah larangan yang keras, oleh karenanya zina itu benar-benar harus dijauhi.
Yang dimaksud dengan perbuatan zina dalam ayat ini ialah hubungan kelamin yang dilakukan oleh pria dengan wanita di luar pernikahan, baik pria ataupun wanita itu sudah pernah melakukan hubungan kelamin yang sah, ataupun belum di luar ikatan perkawinan yang sah dan bukan karena sebab kekeliruan.
    Sesudah itu Allah memberikan alasan mengapa zina itu dilarang. Alasan yang disebut di akhir ayat ini ialah karena zina itu benar-benar perbuatan yang keji yang mengakibatkan kerusakan yang banyak, di antaranya:
1. Mencampur-adukkan keturunan, yang mengakibatkan seseorang akan menjadi ragu-ragu terhadap anaknya, apakah anak yang lahir itu keturunannya atau hasil perzinaan. Dugaan suami bahwa istrinya berzina dengan laki-laki lain, mengakibatkan timbulnya kesulitan-kesulitan, kesulitan dalam pendidikannya dan kedudukan hukumnya. Keadaan serupa itu menyebabkan terhambatnya kelangsungan keturunan dan menghancurkan tata kemasyarakatan.
2. Menimbulkan keguncangan dan kegelisahan di antara anggota masyarakat, karena tidak terpeliharanya kehormatan. Betapa banyaknya pembunuhan yang terjadi dalam masyakakat yang disebabkan karena kelancangan anggota masyakakat itu melakukan zina.
3. Merusak ketenangan hidup berumah tangga. Seorang wanita yang telah berbuat zina ternodalah nama baiknya di tengah-tengah masyarakat. Maka ketenangan hidup berumah tangga tidak akan pernah terjelma, dan retaklah hubungan kasih sayang antara suami istri.
4. Menghancurkan rumah tangga. Istri bukanlah semata-maja sebagai pemuas hawa nafsu, akan tetapi sebagai teman hidup dalam berumah tangga dan dalam membina kesejahteraan berumah tangga. Oleh sebab itu, maka apabila suami adalah sebagai penanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, maka si istri adalah sebagai penanggung jawab dalam memeliharanya, baik harta maupun anak-anak dan ketertiban rumah tangga itu. Jadi jika si istri ternoda karena kelakuan zina, kehancuran rumah tangga itu sukar untuk dielakkan lagi.
     Secara singkat dapat dikemukakan, bahwa perbuatan zina, adalah perbuatan yang sangat keji, yang bukan saja menyebabkan pencampur adukan keturunan, menimbulkan keguncangan dan kegelisahan dalam masyarakat, merusak ketenangan hidup berumah tangga dan menghancurkan rumah tangga itu sendiri akan tetapi juga merendahkan martabat manusia itu sendiri karena sukar sekali membedakan antara manusia dan binatang, jikalau perbuatan itu dibiarkan merajalela di tengah-tengah masyarakat.
     Kecuali ayat ini mengandung larangan berbuat zina, juga mengandung isyarat akan perilaku akan orang-orang Arab Jahiliah yang berlaku boros. Dan perzinaan adalah penyebab adanya keborosan. 
Sumber : http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=2&SuratKe=17#31
bisa juga baca :http://www.islampos.com/27-dampak-negatif-perbuatan-zina-79367/

Jumat, 15 November 2013

JALAN-JALAN (WISATA WIRAUSAHA/BISNIS)

    WISATA - BELAJAR - BERAMAL
   
       Jalan-jalan menikmati indahnya alam ciptaan yang Maha Kuasa sungguh sangat menyenangkan dan membikin kita betah dan enggan untuk meninggalkan kenikmatan alam itu. Luasnya lautan dan pantainya, Dinginnya hawa pegunungan dan aneka ragam tanaman, bunga, suara air terjun, beningnya air sungai apa lagi ditemani orang orang dekat kita, teman, sahabat ataupun saudara, sungguh sangat indah dan penuh kemesraan. Subhanallah, kami bersyukur kepadaMu ya Allah, atas indahnya alam semesta ciptaanmu ini.
Masa Remaja tentunya sangat dengan kunjungan-kunjungan atau touring ke tempat-tempat wisata baik alam, bahari, fauna dan flora.
      Namun ada yang perlu di ingat bahwa berwisata atau rikhlah adalah semata-mata karena takjubnya kita sebagai perwujudan syukur atas karunia Allah yang dilimpahkan kepada manusia, tentunya berwisata adalah bukan untuk berfoya-foya dan melalaikan akan rasa syukur kita, sehingga kita lalai, berlebihan atau merusak keindahan alam itu sendiri.
      Sobat FKRMP, berwisata sebenarnya tidak hanya terbatas pada objek alam atau pemandangan semata, wisata itu bisa saja dengan objek, keilmuan, penelitian atau observasi, perusahaan, pesantren/madrasah, panti asuhan, bisnis/kewirausahaan dll. Untuk itu bagaimana kalao kita ngobrol sebentar tentang asyiknya WISATA KEWIRAUSAHAAN atau BISNIS. Kenapa ko objeknya itu..? Disamping kita berwisata alam,  misalnya kita juga akan singgah ke tempat-tempat usaha yang padat karya, dengan demikian kita bisa berwisata , belajar dan menambah ketrampilan...Asyik..kan..?
Caranya :
1. Kita bentuk panitia kecil sebagai penyelenggara wisatanya,
2. Tentukan titik/obyek wisata yang akan kita kunjungi,
3. Tetapkan hari, tanggal, jumlah peserta, biaya, transportasi, kotak PPPK, Tustel/Camcoder, ATK, dan 
    Konsumsi.
4. Ingat, sasaran Objek wisata Bisnis harus seimbang dengan waktu dan biaya yang di keluarkan.
   ( menghindari pemborosan pengeluaran ) sekaligus selaras dengan tujuan manfaat yang di ambil dari wisata
   Kewirausahaan/bisnis kepada peserta.
5. Usahakan peserta di buat kelompok, agar dalam setiap kunjungannya mereka bisa mereport/memiliki 
   data masuk tentang objek yang telah di kunjunginya.
6. Siapakan beberapa pertanyaan untuk bahan wawancara dengan objek wisata Bisnis.
   (sebab kita bukan sekedar melihat-lihat, tapi kita pro aktif menggali informasi/belajar dari objek wisata
   Bisnis itu sendiri atau pertanyaan kepada pelaku bisnis ).
7. Untuk menjalin kebersamaan dan mengurangi biaya konsumsi, alangkah baiknya kita membawa makanan
    yang sudah disiapkan untuk di makan bersama-sama.
8. Siapkan, alas/tikar secukupnya dan alat-alat konsumsi, seperti sendok, gelas, tisyu, piring dll

Ok...selamat berwisata BISNIS.

BELAJAR DAN BERAMAL

      



      Belajar apa saja adalah sangat mengasyikan, kenapa? sebab dengan belajar kita jadi bisa tahu sesuatu hal, dengan belajar kita jadi tahu pentingnya menambah ilmu dan dengan belajar kita bisa mengukur seberapa jauh atau dalamnya ilmu yang kita miliki, sedikit atau memang kurang..he..he, Namun bagi sebagian orang, mendengar kata belajar mungkin sudah tidak terasa asing lagi di telinga semua orang yang hampir membuat kebanyakan orang menjadi “ALERGI” untuk mendengarnya. Karena yang terbayang dibenak semua orang adalah setumpuk buku-buku yang ada di hadapan mereka untuk dibaca dan dipelajari semuanya, yang akan menjadi membosankan dan memakan waktu.
       Ayat-ayat Al-Qur`an yang Menjelaskan Keutamaan Menuntut Ilmu dan Kedudukan Ulama (orang yang berilmu) Allah Ta'ala berfirman menerangkan keutamaan ulama dan apa-apa yang mereka miliki dari kedudukan dan ketinggian:
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الأَلْبَابِ
"Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran." (Az-Zumar:9)
Dan Allah juga berfirman:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
"Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu (agama) beberapa derajat." (Al-Mujaadilah:11)
 


       Kenapa timbul rasa bosan? dengan orang-orang tersebut yang berasumsi bahwa mereka sudah lama lulus sekolah, jadi untuk apa belajar. Orang  itu berfikir demikian karena mereka tidak melihat atupun belum menikmati manfaat dahsyatnya dari kegiatan “belajar”. Islam adalah syarat dengan semangat mendorong umatnya untuk selalu belajar, belajar dan belajar, sebagaimana Allah berfirman dalam surah al 'Alaq ayat 1 yaitu Iqra' bacalah. membaca adalah suatu panggung samudra yang luas karena ilmu itu terus akan bertumbuh kembang sesuai dengan tingkat kemajuan peradaban manusia. Dan membaca tidak hanya sebatas membaca setumpuk atau segudang buku, membaca adalah bisa dengan mendengar, melihat, berfikir atau bertafakur serta merasa dengan hati. Subhanallah, betapa dahsyatnya perintah Allah dalam memberi jalan kepada manusia untuk terus belajar selama masa hidupnya. Dan Rasulullah Muhammad SAW juga mengingatkan kepada kita betapa pentingnya belajar itu sebagai bekal manusia dalam menuntun hidup di dunia dan akheratnya. Beliau rasulullah SAW mengingatkan kepada kita bahawa "tuntutlah ilmu sampai ke negeri China", ini menandakan betapa pentingnya menuntut ilmu itu sekalipun harus jauh-jauh dari negeri timur hingga ke negeri China. Subhanallah.....

       Demikianlah secara singkat kita sampaikan, betapa pentingnya kita untuk selalu belajar menuntut ilmu, apalagi sebagai remaja yang masih sangat panjang kesempatan yang diberikan oleh yang Maha Kuasa. Mudah-mudahan tulisan yang singkat ini bisa menggugah semangat kita untuk tetap belajar dan belajar.  Dengan belajar inilah melahirkan manfaat-manfaat yang bisa diambil, diantaranya adalah :

- Lahirnya kebiasaan pada diri orang tersebut untuk  selalu belajar.
- Tumbuhnya motifasi/semangat pada diri orang untuk belajar
- Bertambahnya ilmu pengetahuan.
- Diangkat derajatnya oleh Allah SWT, karena ilmunya bermanfaat bagi diri, keluarga serta
  lingkungannya.
- Dapat menambah keterampilan pada diri kita.
- Dan dengan ilmu yang didapatnya dengan belajar, akan menuntun dirinya 
  mencapai   keselamatan di dunia dan akherat karena ilmunya selalu menjadi 
  cahaya penerang hidupnya

      Tapi juga perlu diingat bahwa prinsip dari belajar itu sendiri adalah komitmen/Teguh memegang dan memelihara niat. Komitmen secara fisik, mental dan emosional. Komitmen fisik itu adalah menyediakan waktu khusus untuk belajar, terlibat secara fisik dalam mencari bahan-bahan yang harus dipelajari, ataupun mencatat hal-hal penting yang didapat dalam belajar. Komitmen secara mental memproses informasi yang didapatkan (bukan sekedar mendengar informasi selintas dari kuping kiri ke kuping kanan saja). Komitmen secara emosional adalah dengan menerapkan rasa “senang” dan “suka” dalam belajar. Dan jangan lupa belajarlah dengan para ahlinya Ulama/Kyai/Guru/ustadz.


      Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu sabar dan istiqomah dalam belajar dan Semoga Allah SWT senantiasa menjauhkan diri kita dari ilmu yang tidak bermanfaat. Amin


SELAMAT BELAJAR...

Wallahualam bishowab





Minggu, 22 September 2013

KEGIATAN



Beberapa bidang kerja dibentuk untuk mewadahi fungsi-fungsi organisasi yang disesuaikan dengan Program Kerja dan aktivitas yang akan diselenggarakan, di antaranya:
1. Keorganisasian /Administrasi, Kesekretariatan dan. Keuangan.
2. Pembinaan Anggota./Pengajian,diklat dll
3. Perpustakaan dan Informasi.
4. Kesejahteraan Umat.
5. Kewanitaan.

A. KUANTITAS DAN KUALITAS ANGGOTA REMAJA MASJID

Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan. Pencapaian tujuan memerlukan perjuangan yang sungguh-sungguh dengan memanfaatkan segenap sumber daya dan kemampuan. Dalam perjuangan dibutuhkan kesabaran tanpa batas, hanya bentuknya saja yang mengalami perubahan.
Perjuangan yang dilakukan Remaja Masjid adalah dalam kerangka da’wah islamiyah, yaitu perjuangan untuk menyeru umat manusia kepada kebenaran yang datangnya dari Allah subhanahu wa ta’ala. Ada pertarungan antara yang haq dengan yang bathil. Dimana telah diketahui bahwa kebenaran, insya Allah, akan mampu mengalahkan kebathilan. Namun perlu diingat, bahwa di dunia ini kebathilan yang terorganisir juga memiliki peluang untuk dapat mengalahkan kebenaran yang tidak terorganisir. Karena itu, dalam perjuangan melawan kebathilan perlu persiapan yang sungguh-sungguh dan tertata dengan rapi, seperti bunyanun marshush .
Untuk membentuk bangunan yang tersusun kokoh (bunyanun marshush) diperlukan organisasi dan management yang tangguh serta didukung sumber daya manusia (SDM) yang mencukupi dan berkualitas. Perekrutan (recruitment) dan kaderisasi anggota sangat diperlukaan oleh Remaja Masjid dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas anggotanya. Hal ini dilakukan untuk menjamin kelangsungan aktivitas dan misi organisasi dalam menda’wahkan Islam. Bertambahnya anggota akan menambah semangat dan tenaga baru, sedang tersedianya kader-kader yang berkualitas akan mendukung suksesnya estafet kepemimpinan organisasi.
Remaja muslim adalah unsur utama organisasi Remaja Masjid Keberadaan dan keterlibatan mereka dalam organisasi dapat dibedakan sebagai kader, aktivis, partisipan dan simpatisan. Pengurus perlu meningkatkan kuantitas dengan melakukan:
  a.Melakukan pendaftaran (regristerasi) anggota.
  b.Mendaftar remaja muslim warga baru.
  c.Melakukan penyadaran kepada remaja muslim yang belum
     menjadi   anggota, agar mereka mau bergabung dalam wadah bersama.
Peningkatan kualitas yang dilakukan adalah untuk
meningkatkan keimanan, keilmuan dan amal shalih mereka. Hal itu dilakukan dengan melakukan proses kaderisasi yang dilakukan secara serius, sistimatis dan berkelanjutan, melalui jalur: pelatihaan, kepengurusan, kepanitiaan dan aktivitas . Dalam proses perkaderan dilakukan upaya-upaya penanaman nilai-nilai, akhlaq, intelektualitas, profesionalisme, moralitas dan integritas Islam. Sehingga diperoleh kader ideal Remaja Masjid yang memiliki profil : remaja muslim yang beriman, berilmu dan berakhlaq mulia yang mampu beramal shalih secara profesional serta memiliki fikrah Islam yang komprehensif.

B. HUBUNGAN ANTARA TA’MIR DAN REMAJA MASJID

Ta’mir Masjid adalah organisasi yang mengurus seluruh kegiatan yang ada kaitannya dengan Masjid, baik dalam membangun, merawat maupun memakmurkannya, termasuk usaha-usaha pembinaan remaja muslim di sekitar Masjid. Pengurus Ta’mir Masjid harus berupaya untuk membentuk Ramaja Masjid sebagai wadah aktivitas bagi remaja muslim. Dengan adanya Remaja Masjid tugas pembinaan remaja muslim akan menjadi lebih ringan. Pengurus Ta’mir Masjid, melalui Bidang Pembinaan Remaja Masjid, tinggal memberi kesempatan dan arahan kepada Remaja Masjid untuk tumbuh dan berkembang, serta mampu beraktivitas sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Remaja Masjid merupakan anak organisasi (underbouw) Ta’mir Masjid, karena itu, dalam aktivitasnya perlu menyelaraskan dengan aktivitas Ta’mir Masjid, sehingga terjadi sinergi yang saling menguatkan. Meskipun demikian, Remaja Masjid adalah organisasi otonom yang relatif independen dalam membina anggotanya. Remaja Masjid dapat menyusun program, menentukan bagan dan struktur organisasi serta memilih pengurusnya sendiri. Karena itu, para aktivisnya memiliki kesempatan untuk berkreasi, mengembangkan potensi dan kemampuannya serta beraktivitas secara mandiri.

C. SIKAP DAN PERILAKU AKTIVIS REMAJA MASJID

Sebagai generasi muda muslim pewaris Masjid, aktivis Remaja Masjid seharusnya mencerminkan muslim yang memiliki keterikatan dengan tempat beribadah umat Islam tersebut. Sikap dan perilakunya islami, sopan-santun dan menunjukkan budi pekerti yang mulia (akhlaqul karimah). Pemikiran, langkah dan tindak-tanduknya dinafasi oleh nilai-nilai Islam. Mereka berkarya dan berjuang untuk menegakkan kalimat Allah dalam rangka beribadah mencari keridlaan-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala menjadi tujuannya, dan Rasulullah menjadi contoh tauladan dan sekaligus idolanya. Gerak dan aktivitasnya berada dalam siklus: beriman, berilmu, beramal shalih dan ber’amar ma’ruf nahi munkar, menuju kesuksesan dan kebahagiaan fid dunya wal akhirah.
Beberapa sikap dan perilaku praktis yang perlu diperhatikan aktivis Remaja Masjid berkaitan dengan aktivitasnya di Masjid, antara
lain adalah:
1.Menyadari sebagai pemakmur Masjid.
2.Mengamalkan adab sopan santun di Masjid.
3.Rajin melaksanakan shalat berjama’ah di Masjid.
4.Berpakaian yang islami.
5.Menjaga pergaulan antara laki-laki dan perempuan.
6.Mengembangkan kepribadian yang menarik.
7.Rajin menuntut ilmu.
8.Berusaha terlibat dalam kepengurusan Remaja Masjid.

D. JENIS-JENIS AKTIVITAS REMAJA MASJID

Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa Remaja Masjid adalah organisasi yang menghimpun remaja muslim yang aktif datang dan beribadah shalat berjama’ah di Masjid. Karena keterikatannya dengan Masjid, maka peran utamanya tidak lain adalah memakmurkan Masjid. Ini berarti, kegiatan yang berorientasi pada Masjid selalu menjadi program utama. Di dalam melaksanakan perannya, Remaja Masjid meletakkan prioritas pada kegiatan-kegiatan peningkatan keislaman, keilmuan dan keterampilan anggotanya.
Aktivitas Remaja Masjid yang baik adalah yang dilakukan secara terencana, kontinyu dan bijaksana; disamping itu juga memerlukan strategi, metode, taktik dan teknik yang tepat. Untuk sampai pada aktivitas yang baik tersebut, pada masa sekarang diperlukan pemahaman organisasi dan management yang baik pula. Adapun jenis-jenis aktivitas Remaja Masjid adalah:
1. Berpartisipasi dalam memakmurkan Masjid.
2. Melakukan pembinaan remaja muslim.
3. Menyelenggarakan proses kaderisasi umat.
4. Memberi dukungan pada penyelenggaraan aktivitas Ta’mir Masjid.
5. Melaksanakan aktivitas da’wah dan sosial.

E. MENGATASI KONFLIK INTERNAL REMAJA MASJID

Konflik internal yang disebabkan adanya perbedaan ide, persepsi ataupun motivasi dapat saja terjadi dalam setiap organisasi, tidak terkecuali pada organisasi Remaja Masjid. Perbedaan pendapat memang sesuatu yang biasa dalam berorganisasi. Dalam batas-batas tertentu kadang diperlukan, terutama untuk mendapatkan pembanding atau alternatif dalam pengambilan keputusan (decision making). Namun, perbedaan pendapat yang tidak terkendali dapat menyebabkan perpecahan yang mengganggu aktivitas, karena dapat mengakibatkan terjadinya perselisihan (konflik) di antara Pengurus Remaja Masjid maupun dengan anggotanya.
Untuk menghindari terjadinya konflik internal dalam Remaja Masjid bisa dilakukan dengan memupuk ukhuwah islamiyah (persaudaraan berdasarkan keyakinan yang sama terhadap Islam). Rasa bersaudara sesama muslim harus melembaga dan menafasi kehidupan organisasi Remaja Masjid, sehingga para anggota dapat merasakannya.
Disamping pemupukan rasa ukhuwah islamiyyah, secara teknis juga perlu adanya aturan main dalam berorganisasi. Aturan main utama dan paling penting adalah adanya ketaatan pada pemimpin serta kesadaran mau kembali kepada Allah dan Rasul-Nya, artinya menggunakan Al Quraan dan As Sunnah sebagai tempat ruju’/kembali berdamai.
Selanjutnya, dibuat aturan-aturan teknis yang mengatur kehidupan berorganisasi secara bersama, yaitu: Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Pedoman-pedoman Organisasi yang lainnya. Selain aturan formal tersebut, dalam kegiatan sehari-hari dikembangkan sikap toleran dalam berdiskusi, saling menghargai pendapat orang lain meskipun itu berbeda. Juga perlu dikembangkan teknik bermusyawarah yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Seandainya konflik itu tetap terjadi, maka perlu diupayakan adanya perdamaian (ishlah) antara masing-masing pihak yang berselisih. Upaya pengishlahan ini dapat dilakukan baik secara internal organisasi Remaja Masjid maupun dengan bantuan Ta’mir Masjid.
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS 49: 10, Al Hujuraat)

F. JARINGAN ORGANISASI REMAJA MASJID

Remaja Masjid biasanya menghimpun para remaja muslim yang berdomisili di sekitar Masjid. Banyak Masjid yang mendirikan organisasi ini sebagai wadah aktivitas generasi muda, sehingga muncullah ribuan organisasi Remaja Masjid. Ini adalah potensi yang sangat besar dalam menggapai Kebangkitan Islam (the revival of Islam) di abad ke-15 Hijriyyah yang telah dicanangkan umat Islam dalam KTT Islam pertama di Rabbat, Marokko, tahun 1969.
Untuk mendayagunakan potensi Remaja Masjid bagi kemaslahatan umat Islam, langkah yang perlu dilakukan di antaranya adalah dengan meningkatkan peran sosialnya. Peran ini akan dapat optimal apabila mereka dipersatukan dalam suatu asosiasi Remaja Masjid dengan membentuk suatu organisasi gabungan atau asosiasi yang merupakan forum komunikasi, koordinasi dan kerja sama antar Remaja Masjid. Forum ini menyatukan kegiatan-kegiatan Remaja Masjid dalam asosiasinya dengan menyelengarakan aktivitas bersama.
Asosiasi Remaja Masjid bisa dibentuk pada tingkat lokal, regional maupun nasional. Pada tingkat lokal, bisa menghimpun organisasi-organisasi Remaja Masjid lingkup Dusun, Desa,  kecamatan maupun tingkat kota / kabupaten, untuk tingkat wilayah merupakan koordinasi dari suatu provinsi, sedang untuk tingkat nasional mengkoordinasikan seluruh Remaja Masjid dalam suatu negara.

 

Contoh Program Kegiatan Remaja Masjid

( kegiatan disesuaikan dengan kondisi/kebutuhan )

G. KEGIATAN-KEGIATAN

KEPEMUDAAN MASJID BAITHUL MUTTAQIEN PENARUBAN

1. Pengajian Mingguan
Di antara ciri khas atau keistimewaan yang dimilki Al-Qur’an adalah ia bisa memberi syafa’at pada hari kiamat pada orang yang membacanya, mengkajinya, hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abi Umamah al, Bahimah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “Baca Al-Qur’an, ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepadanya” (HR Muslim)
Pengajian ini dilaksanakan tiap malam ………………….. dengan kajian tilawah Qur’an dan pemahaman artinya, dan juga ilmu ilmu lain yang diajarkan oleh Ustad dan Ustadzah dari lingkungan Yayasan Masjid Baithul Muttaqien Pnaruban.

2. Membina Santri TPQ Baithul Muttaqien

3. Gerakan Tadarus Alquran 1 hari 1 lembar
membiasakan diri membaca Al Qur’an, Suka, belajar memahami dan akhirnya menjadi kebutuhan.

4. Pelatihan Bahasa Arab & Inggris
Materi ini mencakup keterampilan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis SD/MI, SMP, SMU atau UMUM

5. Pelatihan Komputer
Internet, Blog, Wibsite, Service dll

6. Pelatihan Kader Muslim
Pelatihan ini bertujuan
  1. Melatih untuk berorganisasi
  2. Melahirkan kader – kader pemimpin yang mampu menjadi problem solver dilingkungannya
  3. Membangun kader yang Taqwa, cerdas , santun & profesional
  4. Sebagai tempat pembinaan pribadi muslim dan muslimah

7. Olahraga
Senam, Sepak Bola, Renang, Ping Pong, Bulu Tangkis, Catur, dll

8. Kesenian
Qori, Menyanyi/Nasyid, Hadrah, Genjringan, Melukis, dll

9. Skill/Ketrampilan ( Kewirausahaan )
Dagang & Jasa
( Electro, Robotic, Pertukangan, Las, Koperasi, Percetakan, konveksi, Sablon, pertanian dll )

10. Kotak Infaq/Sodaqoh
Dimaksudkan sebagai sumber pembiayaan kegiatan yang bersifat mandiri. ( selain sumber dana produktif, missal memiliki Usaha Dagang & Jasa sendiri dari Remaja Masjid )

 

Visi Misi



1. Apa sebenarnya FKRMP
        Sejatinya FKRMP adalah sebuah kumpulan/jamaah dari remaja atau pemuda islam yang berkisar umur 15 – 25 tahun diwilayah masjid atau desa, tepatnya sekumpulan remaja/pemuda islam di desa penaruban dengan memiliki kegiatan dan tujuan yang mulia.
        Forum adalah sebuah wadah/organisasi yang didalamnya ada dinamika komunikasi antar remaja/pemuda, jamaah umum serta takmir masjid. Demi terkoordinasi dan tertib serta terarahnya komunikasi itu, maka perlu sebuah wadah/organisasi. Sebeb jika tidak ada wadah, yang terjadi adalah adanya pembiaran, berserakan dan kekacaun komunikasi/interaksi atau hubungan sebagai makhluk social. Allah mengingatkan dan memerintahkan kepada kita bahwa, anak adalah ibarat kertas putih yang menjadikan ia/anak menjadi Nasrani, Yahudi dan Majusi adalah orang tuanya, kemudian dalam QS Al Imran 104 disebutkan hendaklah ada segolongan kaum/umat yang menyeru kepada kebaikan/ma’ruf dan mencegah kemungkaran………
Itulah dasar pijakan kenapa FKRMP itu penting berada di hadapan kita, agar kita tidak menjadi generasi liar dan jahil/bodoh.

2. Apa Visi Dan Misinya
VISI
Membentuk kader muda yang  kreatif, intelektual, profesional,
Mandiri, berakhlak mulia dan bertakwa
serta melahirkan pemimpin muda berbasis masjid
 dalam bingkai ukhuwah islamiyah

 MISI
1.  Berupaya dengan keras mengembalikan fungsi masjid sebagai
     sentral kegiatan ummat.
2.  Membina remaja untuk memahami ajaran Islam yang baik dan benar
     dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari - hari
3.  Memupuk dan memelihara silaturahmi, ukhwah Islamiah dan 
     kekeluargaan serta mewujudkan kerja sama yang utuh dan
     jiwa pengabdian kepada masyarakat
4.  Pengadaan kegiatan yang berorientasi pada pembinaan remaja
     yang memiliki nilai positif
5.  Melahirkan kader-kader muda yang kreatif, mandiri serta
     berkarakter pemimpin berbasis masjid.
6.  Kaderisasi terencana guna meneruskan kelanjutan organisasi
7.  Mendidik para anggota dalam tata cara berorganisasi 

3. Siapa orangnya?
Siapa orang-orang yang berada di FKRMP, yaitu
1. Pengurus : yang mengurusi jalanya organisasi FKRMP
2. Anggota : semua remaja/pemuda Islam laki-laki atau perempuan
    yang berdomisili di Penaruban atau warga penaruban yang berada
    di luar desa Penaruban, dengan wilayah-wilayah tertentu di mushala
    dan masjid di desa Penaruban.

Billahittaufiq Wal Hidayah
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Imam Edi Siswanto, SAg