Beberapa bidang kerja dibentuk untuk
mewadahi fungsi-fungsi organisasi yang disesuaikan dengan Program Kerja dan
aktivitas yang akan diselenggarakan, di antaranya:
1. Keorganisasian /Administrasi,
Kesekretariatan dan. Keuangan.
2. Pembinaan Anggota./Pengajian,diklat
dll
3. Perpustakaan dan Informasi.
4. Kesejahteraan Umat.
5. Kewanitaan.
A. KUANTITAS DAN KUALITAS ANGGOTA
REMAJA MASJID
Organisasi adalah alat untuk mencapai
tujuan. Pencapaian tujuan memerlukan perjuangan yang sungguh-sungguh dengan
memanfaatkan segenap sumber daya dan kemampuan. Dalam perjuangan dibutuhkan
kesabaran tanpa batas, hanya bentuknya saja yang mengalami perubahan.
Perjuangan yang dilakukan Remaja Masjid
adalah dalam kerangka da’wah islamiyah, yaitu perjuangan untuk menyeru umat
manusia kepada kebenaran yang datangnya dari Allah subhanahu wa ta’ala. Ada pertarungan antara
yang haq dengan yang bathil. Dimana telah diketahui bahwa kebenaran, insya
Allah, akan mampu mengalahkan kebathilan. Namun perlu diingat, bahwa di dunia
ini kebathilan yang terorganisir juga memiliki peluang untuk dapat mengalahkan
kebenaran yang tidak terorganisir. Karena itu, dalam perjuangan melawan
kebathilan perlu persiapan yang sungguh-sungguh dan tertata dengan rapi,
seperti bunyanun marshush .
Untuk membentuk bangunan yang tersusun
kokoh (bunyanun marshush) diperlukan organisasi dan management yang tangguh
serta didukung sumber daya manusia (SDM) yang mencukupi dan berkualitas.
Perekrutan (recruitment) dan kaderisasi anggota sangat diperlukaan oleh Remaja
Masjid dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas anggotanya. Hal ini dilakukan
untuk menjamin kelangsungan aktivitas dan misi organisasi dalam menda’wahkan
Islam. Bertambahnya anggota akan menambah semangat dan tenaga baru, sedang
tersedianya kader-kader yang berkualitas akan mendukung suksesnya estafet
kepemimpinan organisasi.
Remaja muslim adalah unsur utama
organisasi Remaja Masjid Keberadaan dan keterlibatan mereka dalam organisasi
dapat dibedakan sebagai kader, aktivis, partisipan dan simpatisan. Pengurus
perlu meningkatkan kuantitas dengan melakukan:
a.Melakukan pendaftaran
(regristerasi) anggota.
b.Mendaftar remaja muslim
warga baru.
c.Melakukan penyadaran kepada
remaja muslim yang belum
menjadi anggota, agar mereka mau
bergabung dalam wadah bersama.
Peningkatan kualitas yang dilakukan
adalah untuk
meningkatkan keimanan, keilmuan dan
amal shalih mereka. Hal itu dilakukan dengan melakukan proses kaderisasi yang
dilakukan secara serius, sistimatis dan berkelanjutan, melalui jalur:
pelatihaan, kepengurusan, kepanitiaan dan aktivitas . Dalam proses perkaderan
dilakukan upaya-upaya penanaman nilai-nilai, akhlaq, intelektualitas,
profesionalisme, moralitas dan integritas Islam. Sehingga diperoleh kader ideal
Remaja Masjid yang memiliki profil : remaja muslim yang beriman, berilmu dan
berakhlaq mulia yang mampu beramal shalih secara profesional serta memiliki
fikrah Islam yang komprehensif.
B. HUBUNGAN ANTARA TA’MIR DAN REMAJA
MASJID
Ta’mir Masjid adalah organisasi yang
mengurus seluruh kegiatan yang ada kaitannya dengan Masjid, baik dalam
membangun, merawat maupun memakmurkannya, termasuk usaha-usaha pembinaan remaja
muslim di sekitar Masjid. Pengurus Ta’mir Masjid harus berupaya untuk membentuk
Ramaja Masjid sebagai wadah aktivitas bagi remaja muslim. Dengan adanya Remaja
Masjid tugas pembinaan remaja muslim akan menjadi lebih ringan. Pengurus Ta’mir
Masjid, melalui Bidang Pembinaan Remaja Masjid, tinggal memberi kesempatan dan
arahan kepada Remaja Masjid untuk tumbuh dan berkembang, serta mampu
beraktivitas sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Remaja Masjid merupakan anak organisasi
(underbouw) Ta’mir Masjid, karena itu, dalam aktivitasnya perlu menyelaraskan
dengan aktivitas Ta’mir Masjid, sehingga terjadi sinergi yang saling
menguatkan. Meskipun demikian, Remaja Masjid adalah organisasi otonom yang
relatif independen dalam membina anggotanya. Remaja Masjid dapat menyusun
program, menentukan bagan dan struktur organisasi serta memilih pengurusnya
sendiri. Karena itu, para aktivisnya memiliki kesempatan untuk berkreasi,
mengembangkan potensi dan kemampuannya serta beraktivitas secara mandiri.
C. SIKAP DAN PERILAKU AKTIVIS REMAJA
MASJID
Sebagai generasi muda muslim pewaris
Masjid, aktivis Remaja Masjid seharusnya mencerminkan muslim yang memiliki
keterikatan dengan tempat beribadah umat Islam tersebut. Sikap dan perilakunya
islami, sopan-santun dan menunjukkan budi pekerti yang mulia (akhlaqul
karimah). Pemikiran, langkah dan tindak-tanduknya dinafasi oleh nilai-nilai
Islam. Mereka berkarya dan berjuang untuk menegakkan kalimat Allah dalam rangka
beribadah mencari keridlaan-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala menjadi tujuannya,
dan Rasulullah menjadi contoh tauladan dan sekaligus idolanya. Gerak dan aktivitasnya
berada dalam siklus: beriman, berilmu, beramal shalih dan ber’amar ma’ruf nahi
munkar, menuju kesuksesan dan kebahagiaan fid dunya wal akhirah.
Beberapa sikap dan perilaku praktis
yang perlu diperhatikan aktivis Remaja Masjid berkaitan dengan aktivitasnya di
Masjid, antara
lain adalah:
1.Menyadari sebagai pemakmur Masjid.
2.Mengamalkan adab sopan santun di
Masjid.
3.Rajin melaksanakan shalat berjama’ah
di Masjid.
4.Berpakaian yang islami.
5.Menjaga pergaulan antara laki-laki
dan perempuan.
6.Mengembangkan kepribadian yang
menarik.
7.Rajin menuntut ilmu.
8.Berusaha terlibat dalam kepengurusan
Remaja Masjid.
D. JENIS-JENIS AKTIVITAS REMAJA MASJID
Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa
Remaja Masjid adalah organisasi yang menghimpun remaja muslim yang aktif datang
dan beribadah shalat berjama’ah di Masjid. Karena keterikatannya dengan Masjid,
maka peran utamanya tidak lain adalah memakmurkan Masjid. Ini berarti, kegiatan
yang berorientasi pada Masjid selalu menjadi program utama. Di dalam melaksanakan
perannya, Remaja Masjid meletakkan prioritas pada kegiatan-kegiatan peningkatan
keislaman, keilmuan dan keterampilan anggotanya.
Aktivitas Remaja Masjid yang baik
adalah yang dilakukan secara terencana, kontinyu dan bijaksana; disamping itu
juga memerlukan strategi, metode, taktik dan teknik yang tepat. Untuk sampai
pada aktivitas yang baik tersebut, pada masa sekarang diperlukan pemahaman
organisasi dan management yang baik pula. Adapun jenis-jenis aktivitas Remaja
Masjid adalah:
1. Berpartisipasi dalam memakmurkan
Masjid.
2. Melakukan pembinaan remaja muslim.
3. Menyelenggarakan proses kaderisasi
umat.
4. Memberi dukungan pada penyelenggaraan
aktivitas Ta’mir Masjid.
5. Melaksanakan aktivitas da’wah dan
sosial.
E. MENGATASI KONFLIK INTERNAL REMAJA
MASJID
Konflik internal yang disebabkan adanya
perbedaan ide, persepsi ataupun motivasi dapat saja terjadi dalam setiap
organisasi, tidak terkecuali pada organisasi Remaja Masjid. Perbedaan pendapat
memang sesuatu yang biasa dalam berorganisasi. Dalam batas-batas tertentu
kadang diperlukan, terutama untuk mendapatkan pembanding atau alternatif dalam
pengambilan keputusan (decision making). Namun, perbedaan pendapat yang tidak
terkendali dapat menyebabkan perpecahan yang mengganggu aktivitas, karena dapat
mengakibatkan terjadinya perselisihan (konflik) di antara Pengurus Remaja
Masjid maupun dengan anggotanya.
Untuk menghindari terjadinya konflik
internal dalam Remaja Masjid bisa dilakukan dengan memupuk ukhuwah islamiyah
(persaudaraan berdasarkan keyakinan yang sama terhadap Islam). Rasa bersaudara
sesama muslim harus melembaga dan menafasi kehidupan organisasi Remaja Masjid,
sehingga para anggota dapat merasakannya.
Disamping pemupukan rasa ukhuwah
islamiyyah, secara teknis juga perlu adanya aturan main dalam berorganisasi.
Aturan main utama dan paling penting adalah adanya ketaatan pada pemimpin serta
kesadaran mau kembali kepada Allah dan Rasul-Nya, artinya menggunakan Al Quraan
dan As Sunnah sebagai tempat ruju’/kembali berdamai.
Selanjutnya, dibuat aturan-aturan
teknis yang mengatur kehidupan berorganisasi secara bersama, yaitu: Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Pedoman-pedoman Organisasi yang lainnya.
Selain aturan formal tersebut, dalam kegiatan sehari-hari dikembangkan sikap
toleran dalam berdiskusi, saling menghargai pendapat orang lain meskipun itu
berbeda. Juga perlu dikembangkan teknik bermusyawarah yang baik dan sesuai
dengan nilai-nilai Islam.
Seandainya konflik itu tetap terjadi, maka perlu diupayakan adanya perdamaian
(ishlah) antara masing-masing pihak yang berselisih. Upaya pengishlahan ini
dapat dilakukan baik secara internal organisasi Remaja Masjid maupun dengan
bantuan Ta’mir Masjid.
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah
bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada
Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS 49: 10, Al Hujuraat)
F. JARINGAN ORGANISASI REMAJA MASJID
Remaja Masjid biasanya menghimpun para
remaja muslim yang berdomisili di sekitar Masjid. Banyak Masjid yang mendirikan
organisasi ini sebagai wadah aktivitas generasi muda, sehingga muncullah ribuan
organisasi Remaja Masjid. Ini adalah potensi yang sangat besar dalam menggapai
Kebangkitan Islam (the revival of Islam) di abad ke-15 Hijriyyah yang telah
dicanangkan umat Islam dalam KTT Islam pertama di Rabbat, Marokko, tahun 1969.
Untuk mendayagunakan potensi Remaja
Masjid bagi kemaslahatan umat Islam, langkah yang perlu dilakukan di antaranya
adalah dengan meningkatkan peran sosialnya. Peran ini akan dapat optimal
apabila mereka dipersatukan dalam suatu asosiasi Remaja Masjid dengan membentuk
suatu organisasi gabungan atau asosiasi yang merupakan forum komunikasi,
koordinasi dan kerja sama antar Remaja Masjid. Forum ini menyatukan
kegiatan-kegiatan Remaja Masjid dalam asosiasinya dengan menyelengarakan
aktivitas bersama.
Asosiasi Remaja Masjid bisa dibentuk
pada tingkat lokal, regional maupun nasional. Pada tingkat lokal, bisa
menghimpun organisasi-organisasi Remaja Masjid lingkup Dusun, Desa, kecamatan maupun tingkat kota / kabupaten,
untuk tingkat wilayah merupakan koordinasi dari suatu provinsi, sedang untuk
tingkat nasional mengkoordinasikan seluruh Remaja Masjid dalam suatu negara.
Contoh Program Kegiatan Remaja Masjid
( kegiatan disesuaikan dengan kondisi/kebutuhan )
G. KEGIATAN-KEGIATAN
KEPEMUDAAN MASJID BAITHUL MUTTAQIEN PENARUBAN
1. Pengajian
Mingguan
Di antara ciri khas atau keistimewaan yang dimilki Al-Qur’an
adalah ia bisa memberi syafa’at pada hari kiamat pada orang yang membacanya,
mengkajinya, hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abi Umamah al,
Bahimah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “Baca Al-Qur’an, ia akan datang pada hari kiamat
sebagai pemberi syafa’at kepadanya” (HR Muslim)
Pengajian ini dilaksanakan tiap malam ………………….. dengan kajian
tilawah Qur’an dan pemahaman artinya, dan juga ilmu ilmu lain yang diajarkan
oleh Ustad dan Ustadzah dari lingkungan Yayasan Masjid Baithul Muttaqien
Pnaruban.
2. Membina Santri TPQ
Baithul Muttaqien
3. Gerakan
Tadarus Alquran 1 hari 1 lembar
membiasakan diri membaca Al Qur’an, Suka, belajar memahami dan
akhirnya menjadi kebutuhan.
4.
Pelatihan Bahasa Arab & Inggris
Materi ini mencakup keterampilan mendengar, berbicara, membaca,
dan menulis SD/MI, SMP, SMU atau
UMUM
5. Pelatihan
Komputer
Internet, Blog, Wibsite, Service dll
6.
Pelatihan Kader Muslim
Pelatihan ini bertujuan
- Melatih untuk berorganisasi
- Melahirkan kader – kader pemimpin yang mampu
menjadi problem solver dilingkungannya
- Membangun kader yang Taqwa, cerdas , santun
& profesional
- Sebagai tempat pembinaan pribadi muslim dan
muslimah
7. Olahraga
Senam, Sepak Bola, Renang, Ping Pong, Bulu Tangkis, Catur, dll
8. Kesenian
Qori, Menyanyi/Nasyid, Hadrah, Genjringan, Melukis, dll
9. Skill/Ketrampilan ( Kewirausahaan )
Dagang &
Jasa
( Electro,
Robotic, Pertukangan, Las, Koperasi, Percetakan, konveksi, Sablon, pertanian
dll )
10. Kotak Infaq/Sodaqoh
Dimaksudkan
sebagai sumber pembiayaan kegiatan yang bersifat mandiri. ( selain sumber dana
produktif, missal memiliki Usaha Dagang & Jasa sendiri dari Remaja Masjid )